Capres-cawapres Mega - Prabowo dan JK - Wiranto pada hari ini, Senin (6/7) mendatangi KPU khusus untuk membicarakan usulan mereka untuk perbaikan DPT serta diperbolehkan memilih dengan menunjukkan KTP.
"Usulan pertama yaitu pemutakhiran DPT sampai dengan hari H pemilihan sehingga yang belum diperbaiki lalu diperbaiki dengan membuka DPT nasional," demikian ungkap Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) I Gusti Putu Artha.
Usulan kedua, yaitu penggunaan KTP untuk memilih sehingga pemilih yang tidak terdapat dalam DPT tetap dapat menggunakan haknya.
Menurut Prabowo Subianto, KPU sudah menunjukkan itikad baik dengan akan melakukan penyisiran terhadap DPT dalam waktu 1 X 24 jam.
"Ini sudah kemajuan dengan DPT mau dibuka, harusnya kan sejak 30 hari yang lalu. Tim kami sudah mengirim surat tiga kali kepada KPU tetapi tidak ada jawaban soal DPT ini, terpaksa kami datang."
Dilain pihak, Direktur Eksekutif Pedoman Indonesia Fadjroel Rachman menyatakan bahwa penyisiran DPT dalam waktu satu hari itu mustahil, dan jika diteruskan Pilpres dalam kondisi seperti ini, dia menegaskan bahwa DPT busuk hanya akan menhasilakan presiden busuk.
"Pilihan kedua lebih masuk akal dalam waktu terbatas ini, agar tidak seorang pun warga negara hilang hak konstitusionalnya untuk memilih. Dan untuk itu, dibutuhkan keberanian politik SBY demi menyelamatkan pilpres dan demokrasi," ujar Fadroel, Senin (6/7).
Selain menghendaki penggunaan KTP sebagai bukti untuk bisa memberikan suara, beberapa organisasi masyarakat juga menyuarakan dimundurkannya Pilpres agar ada waktu untuk memperbaiki DPT yang semprawut tersebut.
Sumber : Berbagai sumber/VM